Saturday 25 July 2015

Just stay

Bara, hari itu akhirnya tiba. Mimpi burukku menjadi nyata. Hal yang paling aku takuti selama ini, kehilangan cintamu. Lalu apalah artinya aku? Karna cintamu itulah alasan ku untuk tetap bertahan. Kamu berkata bahwa cinta itu telah sirna, cinta itu tak lagi ada. Aku terdiam selama berapa detik saat mendengarnya. Aku tak percaya, sama sekali tak percaya. Karna yang aku tau kamu sangat mencintaiku. Kamu akan bersamaku selamanya. Persis seperti janji yang kamu ucapkan padaku. Bahkan saat aku bertanya, bagaimana dengan janjimu, dan aku memintamu untuk menepatinya. Lalu kamu menjawab bahwa "tak selamanya janji itu harus ditepati, kita tak lagi bisa diselamatkan". Jawaban yang sama sekali tak kuduga. Bara, apakah  sebelumnya kamu tidak berpikir tentang bagaimana perasaanku saat kamu berkata begitu? Apa kamu ingin tau? Perasaanku hancur, sangat hancur. Hati ini sangat perih saat mendengar hal itu keluar dari mulutmu. Hingga saat ini pun aku masih tidak percaya akan hal ini. Bara, katakan padaku bahwa ini hanya salah satu mimpi burukku. Bangunkan aku.

Sejak hari itu air mata ini tak berhenti mengalir. Aku tak percaya ini benar benar terjadi. Bagaimana tidak, kamu yang dulu sangat sangat mencintaiku, sangat menyayangiku, selalu merindukanku dan tak bisa jauh dariku, kini malah berubah menjadi tak mencintaiku dan melangkah pergi dariku. Kamu tak boleh lakukan itu Bara. Karna wanita ini sangat sangat mencintaimu. Saat kamu mulai melangkah pergi aku menangis sepanjang waktu. Membayangkan bagaimana aku jika tanpamu. Membayangkannya saja aku tak sanggup. Karna aku terbiasa dengan adanya kamu bersamaku, aku terbiasa dicintai olehmu, aku terbiasa dengan kasih sayangmu dan aku tak bisa hidup tanpa itu semua. Maka bara, aku memintamu untuk tak pergi, aku menahanmu. Walaupun aku tau cinta itu tak lagi ada, tapi setidaknya cinta itu belum menjadi orang lain. Maka aku yakin cinta itu akan menjadi milikku lagi. Bukankah begitu Bara? Bukankah masih ada kesempatan untukku? Untuk kita?

Bara, aku memutuskan untuk mempertahankan kita. Aku berusaha membuatmu tetap disini, bersamaku. Walaupun kamu berkata bahwa cinta itu sudah tak lagi ada dan tentang janji janji yang tak bisa kamu tepati. Tapi tak apa Bara, karna aku sangat mencintaimu dan ingin kamu selalu bersamaku. Dan berharap kamu akan mencintaiku lagi, seperti dulu. Kini aku sedang berusaha untuk mengembalikan segalanya, untuk memperbaiki kita, termasuk mengembalikan rasa cintamu itu. Karna itu yang terpenting. Walaupun kamu kini sudah kembali bersamaku, tapi masih saja menyakitkan untukku. Karna kamu bersamaku tapi tak ada hati disana. Hanya sekedar raga, status, dan cintaku. Hanya itu yang tersisa diantara kita. Yang paling menyedihkan bagiku adalah saat aku berkata bahwa aku mencintaimu tapi kamu tak sanggup membalasnya. Kamu tak bisa berkata bahwa kamu mencintaiku. Apa kamu ingat bahwa dulu kamu sangat sangat sering mengatakan hal itu? Tapi kini kata itu menjadi sangat berharga untukku. Aku sangat ingin mendengar kata itu keluar dari mulutmu lagi. Sangat ingin. 

Saat saat ini adalah saat yang sangat menyedihkan bagiku Bara. Karna mencintai tanpa dicintai sangatlah menyakitkan. Bahkan aku bukan lagi menjadi prioritasmu. Bahkan untuk mendapatkan balasan pesan darimu saja aku harus menunggu cukup lama. Berbeda sekali dengan kita yang dulu. 
Oiya waktu itu aku menangis didepanmu karna hal ini, lalu kamu berkata "lebih baik kamu pergi dari aku, daripada kamu sedih sedih terus". Apakah itu kamu bara? Ini bukan kamu, kamu tak seperti ini, kamu tak akan berkata seperti itu. Dulu saat kita bertengkar, lalu aku bilang aku akan pergi meninggalkanmu, saat seperti itu kamu ingat kamu akan mengatakan apa? Kamu akan berkata "jangan pergi, jangan pernah tinggalkan aku, aku bisa apa tanpamu, aku sangat mencintaimu, tetaplah bersamaku selamanya" begitulah kurang lebih hal yang akan kamu katakan. Tapi kini kamu malah memintaku untuk pergi darimu.
Tapi aku sangat yakin masa masa ini akan berakhir, kita akan kembali lagi seperti dulu, dan kamu akan kembali mencintaiku seperti dulu lagi.



Satu hal yang kuharapkan saat ini, hal yang sangat kurindukan yaitu kembali dicintai olehmu. Aku sangat merindukannya. Kembalilah.