Monday 28 October 2013

One and only

You came into my life and made everything has changed
I mean, you brought colors into my life
You give me the happiness
You always can make me laugh
Every times I see you, it's like there are butterflies in my stomach
Every times we are closer, you always make my heart beat more fast than ever
I'm thinking about you every seconds, every minutes and every time I have
You're like the one who controlling my brain, my breath, my heartbeat, and everything
This is feel make my heart beating like a crazy
When you hold my hand, it's feel like nervous
When you touch my face, I feel like fly into the sky
When you look at me for a long time, that's always can make me blushing
You're the all of my happiness
I love your big eyes, your eyelash, your nose, your hair, your smile, your cute voice and everything you have
And I think I didn't need anything else, only you is enough for me
I love when you hold my hand
I love when you stroked my head
I feel like the only one for you
I feel in love with you, I don't how, I don't know why. I just did
All I wanted was you for now and until forever
I was starting to fear of losing you
Because you're my breath
I can't imagine to live without you
Next to you, that's where I want to be
I want to be by your side forever

Love is not always a perfect picture, we fight, we cry, we learn it's worth it
But always say sorry about the false and for forgiveness
Please don't hurt me
Please don't make my tears fall
Please don't be in love with someone else
Please don't leave me
Please don't ever say goodbye
Just say you will be by my side forever
And say you will love me forever too
I don't wanna lose you now and never wanna lose you
Cause to be with you is all that I need
My life can be perfect just the way you are pushing me
For all happiness you gave to me,
Thank's for coming into my life and stole my heart
Thank you so much vik
I hope this happiness didn't find the end
Hope this is will be endless of happiness




Thursday 24 October 2013

To be with you is all that I need

Bukankah aku pernah bilang setelah hujan pasti ada pelangi? Kini hujan itu telah kulewati dan pelangi telah menyambutku dengan kehangatannya. Aku menemukan pelangi itu padamu. Kamu menjadi pengobat lukaku yang terbilang cukup parah ini. Kini sedihku telah berganti menjadi senyum yang merekah. Wajah muramku telah berganti menjadi wajah penuh rona bahagia karnamu. Terimakasih untuk hadir disaat yang tepat. Dan berhasil dengan mudah membuatku jatuh untukmu.

Kini ia tak lagi hadir disetiap mimpi malamku. Wajahnya yang dulu selalu hadir dimimpiku kini telah berganti dengan wajahmu. Kamu kini telah menjadi penghuni baru disetiap mimpi dan ruang kosong dihatiku. Dan kini aku telah memiliki mimpi baru, yaitu memilikimu. Kamu adalah kepinganku, kepingan yang selama ini aku cari. Aku harap aku tak sedang mengejar hal yang sia-sia. Kamu tau? Kini dihati ini hanya ada namamu. Tanpa ada celah untuk nama yang lain. Kini kamulah yang selalu menjadi penyebab tawa dan juga tangisku. Kamu berhasil mengisi setiap ruang kosong dihatiku tanpa memberi celah sedikitpun untuk yang lain. Bahkan aku tidak tahu kenapa dan bagaimana hal ini bisa terjadi. Hatiku memilih begitu saja, tanpa permisi sedikitpun padaku. Dan kamu berhasil menyelonong masuk kedalam kehidupanku. Lalu membuat segalanya berubah, terasa jauh lebih indah, membuat hari-hari ku penuh rona. Namun, aku berharap kamu tidak melakukan cara yang sama untuk pergi tanpa pamit dariku, seperti cara yang kamu lakukan saat datang kedalam kehidupanku. Dan akhirnya hanya akan membuat luka baru. Jangan sayang, luka lamaku saja belum begitu sembuh. Bagaimana bisa kamu tega menorehkan luka baru diatas luka lamaku?

Aku harap tawaku kini nantinya tak berubah drastis menjadi bulir air mata. Karna sejak awal kamu muncul, kamu telah berhasil menggenggam hatiku sangat erat. Sehingga aku tak mampu lagi untuk berpaling ke lain hati. Seutuhnya hati ini hanya untukmu, milikmu. Kini kamulah yang mengisi hari-hariku dengan tawa dan senyum bahagia. Entah mengapa, saat berada didekatmu, aku merasa nyaman dan aman. Seolah kamu adalah rumah tempat aku merasakan kenyamanan. Aku tak butuh lagi yang lain, cukup hanya kamu disisiku. You're the place I'll come home to. Dan aku harap kamu bisa menjaga hatiku ini, karena hati ini begitu rikuh. Memang, awalnya aku takut untuk menyerahkan seluruh hatiku padamu tapi kini aku lebih takut lagi untuk kehilanganmu. Kini kamu telah menjadi salah satu dari beberapa kebutuhan hidupku. Jika kamu pergi, aku tak tahu bagaimana jadinya aku sepeninggalmu nantinya. Karna itu, aku mohon jangan pergi. Saat ini terlalu terlambat jika kamu ingin menghilang dariku, cinta ini sudah terlanjur ada sayang. Perasaan ini sudah terlanjur dalam dan aku sudah terlanjur basah. Rasanya pasti sakit jika ternyata semua ini hanyalah imaji belaka. Seolah semua ini hanya mimpi disuatu malam.

Namun salahkah jika aku ingin memilikimu seutuhnya? Menggenggam erat jemarimu tanpa perlu lagi memikirkan status kita. Dan kini hatiku mulai bertanya-tanya, siapa kamu? Siapa aku? Dan apa kita? Bodoh rasanya jika kita enggan saling membahagiakan hanya karna beberapa perbedaan diantara kita, padahal kita telah mengungkapkan isi hati masing-masing. Bahkan sangat mengetahui seluk beluk isi hati masing-masing. Lalu apa lagi yang kita tunggu? Berharap agar perbedaan itu tidak ada? Bodoh, hal itu tak akan terjadi. Tapi kita tetap bisa saling membahagiakan ditengah banyaknya perbedaan, aku yakin itu. Apa aku masih belum pantas untuk menjadi sesuatu yang kamu perjuangkan? Atau kamu memang masih meragu, atau mungkin perasaanmu tak sedalam yang kumiliki? Atau mungkin ini hanya mimpiku? Mungkin aku hanya mencinta sendiri.

Setiap hal pasti membutuhkan sebuah kepastian, apalagi kita. Sebenarnya ada apa diantara kita? Cinta tanpa keberanian? Atau cinta penuh keraguan? Jika kamu bertanya apakah aku ragu, aku akan menjawab; aku sama sekali tidak meragu tentang apa yang ada diantara kita kini. Hanya saja aku ingin menikmati setiap waktu bergulir tanpa terasa, berdua saja denganmu. Membicarakan berbagai hal, tertawa bersama, menatap mata sayumu yang indah itu, dan menggenggam erat tanganmu. Kamu tau? Kini aku adalah seseorang yang selalu ingin berjalan kearahmu, mengikuti bayangmu.
Namun setelah segala hal yang kita lalui, apa aku salah jika aku menginginkan sebuah kepastian yang terlontar dari mulutmu? Bahkan kita sudah saling mengungkapkan rasa, dan bahkan telah ada kata sayang disetiap pesan yang saling kita kirim. Seolah tak mengerti kejengahanku, kamu hanya menganggap lalu segala hal. Seolah tak mengerti isi hatiku, aku mencintaimu.

Untuk sang pelangi, jangan pernah menjadi hujan. Tetaplah menjadi pelangi, pelangi yang selalu memberikan kehangatannya hanya untukku. 

Tuesday 15 October 2013

Andai engkau tau

Tulisan sebelumnya : Long time no see :))


Langkah kaki membawaku untuk berjalan dengan tujuan yang pasti. Namun tiba-tiba langkahku terhenti begitu saja, mataku menangkap sosokmu;dari lutut hingga kaki. Aku hafal betul bentuk sepatumu, namun aku tak sanggup mendongakkan kepalaku untuk melihat wajahmu, aku hanya terus menunduk. Sungguh aku tak sanggup jika harus bertatapan denganmu, apalagi dalam jarak sedekat ini. Saat kamu berada tepat didepanku, langkahmu terhenti begitu saja, begitu pula denganku. Dalam hitungan beberapa detik kita mematung dalam kebisingan sekitar. Tujuanku menghentikan langkah karna ingin mempersilahkanmu untuk lewat duluan, dan jantungku yang tak bisa diajak kompromi ini masih saja menghentikan detaknya saat berada terlalu dekat denganmu. Tapi mengapa kamu juga malah menghentikan langkah? Aku membatin didalam hati agar kamu cepat berlalu. Tapi hal itu tak kunjung terjadi. Dan pada akhirnya aku memberanikan diri untuk melangkah meninggalkanmu yang masih mematung disana.

Mungkin ini perasaanku saja. Terkadang kudengar kamu menggumamkan lagu yang aku sukai. Kita juga pernah melontarkan kata-kata yang sama. Bahkan beberapa kali kamu mengulang apa yang aku katakan. Apa aku terlalu peka untuk mengartikan segala hal ini? Sehingga aku mengartikan segalanya bak isyarat yang kamu berikan untukku. Isyarat yang kamu tujukan untukku.

Entah bahasa apa yang kita gunakan untuk berkomunikasi. Seolah bisa mengerti hanya dengan tatapan mata. Sampai kini aku masih tidak mengerti apa maksud dari segala hal yang membingungkan ini. Mungkin kita tak akan pernah bicara dan mengungkapkan perasaan yang ada. Kita hanya berbicara lewat bahasa tubuh dan sorot mata. Kita masih belum menemukan bagaimana cara mengungkapkan rindu. Atau semua ini hanya aku yang merasakan? Merasakan perasaan yang tak kunjung tersampaikan, hingga meluap bagai ambigu. Mempunyai rasa rindu yang menggebu. Apa hanya jantungku yang berdegup sangat kencang saat berada didekatmu?

Aku tidak mengerti, terkadang kamu melihatku dengan tatapan penuh kebencian tetapi terkadang kamu menatapku dengan tatapan penuh arti. Tatapan yang hingga kini sulit untuk ku artikan. Atau aku yang terlalu bodoh sehingga tak dapat mengartikan segala hal ini? Atau cinta ini memang terlalu semu untuk aku harapkan. Terlalu banyak waktu dan air mata yang terbuang jika semua ini hanyalah fatamorgana belaka.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan terhadap cinta penuh ambigu ini. Segala hal terlihat semu dimataku. Tak ada yang jelas dimata ini. Bahkan aku tak melihat sedikitpun cahaya untuk kita bersama. Sama sekali tak kulihat hal seperti itu. Bodoh memang, merindukan seseorang yang bahkan tak pernah mengetahui rasa rindu yang kumiliki ini. Dan bahkan aku tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa rindu. Ya bodoh memang, mencintai seseorang yang tak pernah melihat keberadaanku, yang tak pernah menganggapku ada. Bagai  persimpangan jalan yang hanya untuk kamu lewati, bukan untuk kamu singgahi. Atau aku terlalu polos jika menganggap ini cinta? Tapi nyatanya memang begitulah hal yang kurasakan. Mencintai dalam diam, menatap dalam jarak, merindukan dalam derai air mata, dan mendekap dalam do'a. Mungkin Tuhan telah bosan mendengar namamu yang selalu kusebut dalam setiap do'a ku. Dan mungkin malaikat mimpi sudah jenuh dengan kehadiranmu dalam setiap mimpi malamku. Hingga aku menganggap dunia mimpi lebih indah dibanding dunia nyata.

Untuk anda yang selalu membuat saya kebingungan dan mencari-cari jawaban atas segala pertanyaan yang saya tujukan sendiri.

Tulisan ini berlanjut ke : Derai air mata untuk mematikan rasa

Saturday 12 October 2013

Derai air mata untuk mematikan rasa

Tulisan sebelumnya : Andai engkau tau

Kini namamu tak lagi berada dalam setiap frasa do'a yang ku kumandangkan disetiap malamnya. Wajahmu tak lagi mengisi setiap mimpi dalam tidurku. Dan bayangmu tak lagi mengisi setiap ruang kosong dalam lamunanku. Mungkin inilah saatnya aku harus sadar. Menyadarkan diri bahwa kamu tercipta bukan untuk kumiliki. Aku terlalu lama membisu, memendam rasa yang meluap bagai ambigu. Sifatmu yang sarkatis membuatku menyisakan jarak diantara kita. Aku terlalu takut untuk mendekatkan diri denganmu. Beberapa bulan yang lalu aku mungkin memang tak pernah berani menatap hitam bola matamu yang sangat tajam itu, tapi kini aku malah memberanikan diri untuk menantang dua bola mata itu. Aku hanya ingin mematikan rasa.

Mungkin juga karna keadaan yang memaksaku untuk mematikan rasa. Apa kamu tahu seperti apa rasanya didesak keadaan untuk mematikan rasa, padahal perasaan itu sedang berada dititik terpuncaknya. Kamu tidak tahukan? Kamu juga tak pernah tahu setiap tetes air mata yang selalu disebabkan olehmu. Air mata yang jatuh karna menahan sakitnya menerima keadaan. Kamu tak pernah tahu seperti apa rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai. Merindukan seseorang yang tak boleh dirindukan. Dan terus-terusan memikirkan seseorang yang tak boleh dipikirkan. Dan apa kamu tahu seberapa banyak air mata yang kujatuhkan untuk itu? 

Kenyataan berteriak digendang telingaku, kamu adalah orang yang tak boleh aku cintai. Tak boleh aku rindukan. Tak boleh aku pikirkan, dan tak boleh aku mimpikan. Terkadang aku berfikir bahwa menjadi orang egois itu pasti menyenangkan, hanya mementingkan hati sendiri. Tapi aku tak bisa seperti itu. Sungguh aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Namun apa daya, aku tak boleh begitu. 

Ketika aku tahu hal itu, aku mulai mencoba merubah rasa cinta menjadi rasa benci. Merubah rasa rindu menjadi amarah. Aku memaksa segala hal dihatiku untuk membalikkan arus. Mencoba melawan arus, walaupun aku tahu arus hatiku tetap saja mengarah kepadamu. Cinta tak mungkin secepat itu untuk berubah menjadi benci bukan? Hingga nanti cinta ini berubah menjadi benci, maafkan aku tapi beginilah caraku untuk melupakan sosokmu. Namun terkadang aku ingin untuk bersikap egois, sekali saja. Aku ingin berada disisimu, merasakan indah lekuk wajahmu, sekali saja. Sehari saja aku ingin merasakan genggaman tanganmu, belai kasihmu, menikmati waktu bergulir tanpa terasa berdua saja denganmu dan seperti apa rasanya dicintai oleh sosok seindah musim semi sepertimu. Aku ingin tahu. Tetapi aku tahu, kamu hanyalah imaji belaka. Bahwa semua ini hanya mimpi disuatu malam.

Namun hati ini memaksaku untuk tetap berada didekatmu. Namun tetap saja, keadaan tidak ingin merubah kenyataannya. Kamu adalah orang yang tidak boleh aku cintai.
Namun bolehkah aku bertanya? Apa aku tak berhak untuk berada digenggaman orang yang kucintai? Bahkan sangat kucintai.

Setelah semua berlalu, aku tak pernah menyangka bahwa seperti inilah akhir dari kisah kita. Kisah yang tak menemukan akhir sebuah kebahagiaan. Mungkin kebahagiaan memang membenciku, sehingga aku tak diperbolehkan untuk berada dalam genggamanmu;orang yang sangat kucintai.
Dan kini aku hanya bisa menikmati setiap luka yang kurasakan hingga nanti aku terbiasa dengan luka itu.