Pertemuan ini aku tahu bukanlah sebuah kebetulan
Melainkan sebuah takdir
Takdir yang mempertemukan kita
Takdir yang membuatku menjadikanmu sebagai tambatan hati
Takdir yang membuatku berjuang seorang diri
Tapi untuk apa kita dipertemukan oleh takdir?
Apa memang hanya untuk merindukan seorang diri?
Memendam rasa dan menutupnya serapat mungkin
Apa hanya itu tujuan kita dipertemukan?
Namun bukankah setiap orang berhak untuk berada didalam genggaman orang yang dicintai?
Tapi aku tahu aku tak berhak untuk mengharap berada dalam genggamanmu
Berharap agar engkau menjadikanku sebagai tempat berlabuh
Aku tahu betul hal itu mustahil untuk terjadi
Andai engkau tahu seperti apa rasa yang kumiliki
Rasaku ini terlalu berharga untuk kau benci
Untuk kau hina sebegitu rupa
Dan untuk sebuah pengabaian
Aku tak pernah meminta, meronta, ataupun berlutut agar bisa memilikimu, tak pernah
Aku hanya berharap dalam angan
Melayangkan lamunanku pada sebuah udara kosong
Berharap agar engkau tak menganggapku sebagai sebuah kesalahan
Menganggapku sebagai sebuah parasit
Maaf, aku tak pernah berniat untuk mengganggumu, tak pernah
Hingga kini aku hanyalah seorang pengagum rahasia
Mengagumi sosokmu dari sisi gelapku
Mencintaimu dalam kebisuanku
Mendekapmu dalam do'a ku
Dan merindukanmu dalam derai air mataku
Tapi apa kau pernah melihat semua perjuanganku selama ini?
Pernahkah kau melihatku sedikit saja? Tak pernah
Bagimu aku tak pernah ada
Seolah hanya semilir angin yang sudah biasa lalu dihadapanmu
Tapi apa kau tahu bahwa jika tak ada angin, belum tentu hembusan nafasmu itu masih ada hingga kini
Sebegitu tak pentingnya aku dimatamu
Tapi aku tetap saja tak pernah lupa menjadikanmu isi dalam do'a ku
Melainkan sebuah takdir
Takdir yang mempertemukan kita
Takdir yang membuatku menjadikanmu sebagai tambatan hati
Takdir yang membuatku berjuang seorang diri
Tapi untuk apa kita dipertemukan oleh takdir?
Apa memang hanya untuk merindukan seorang diri?
Memendam rasa dan menutupnya serapat mungkin
Apa hanya itu tujuan kita dipertemukan?
Namun bukankah setiap orang berhak untuk berada didalam genggaman orang yang dicintai?
Tapi aku tahu aku tak berhak untuk mengharap berada dalam genggamanmu
Berharap agar engkau menjadikanku sebagai tempat berlabuh
Aku tahu betul hal itu mustahil untuk terjadi
Andai engkau tahu seperti apa rasa yang kumiliki
Rasaku ini terlalu berharga untuk kau benci
Untuk kau hina sebegitu rupa
Dan untuk sebuah pengabaian
Aku tak pernah meminta, meronta, ataupun berlutut agar bisa memilikimu, tak pernah
Aku hanya berharap dalam angan
Melayangkan lamunanku pada sebuah udara kosong
Berharap agar engkau tak menganggapku sebagai sebuah kesalahan
Menganggapku sebagai sebuah parasit
Maaf, aku tak pernah berniat untuk mengganggumu, tak pernah
Hingga kini aku hanyalah seorang pengagum rahasia
Mengagumi sosokmu dari sisi gelapku
Mencintaimu dalam kebisuanku
Mendekapmu dalam do'a ku
Dan merindukanmu dalam derai air mataku
Tapi apa kau pernah melihat semua perjuanganku selama ini?
Pernahkah kau melihatku sedikit saja? Tak pernah
Bagimu aku tak pernah ada
Seolah hanya semilir angin yang sudah biasa lalu dihadapanmu
Tapi apa kau tahu bahwa jika tak ada angin, belum tentu hembusan nafasmu itu masih ada hingga kini
Sebegitu tak pentingnya aku dimatamu
Tapi aku tetap saja tak pernah lupa menjadikanmu isi dalam do'a ku